Rabu, 29 April 2015

Tentang Kejujuran (Part 1)


Seorang pemimpin perampok yang kejam tak kenal kompromi yaitu Qais bin Malik, suatu hari mengalami kejanggalan dalam menjalankan aksinya.
Saat hendak merampok kafilah yang di dalamnya terdapat Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani yang kala itu masih muda, berusia 18 tahun.

Qais pun menghampiri Abdul Qadir sambil mengacungkan pedang dan berkata penuh ancaman :
"Hai anak muda, jika ingin nyawamu selamat, berikan apa saja yang kamu bawa...!!!".

Abdul Qadir menjawab : "Aku hanya memiliki 40 dirham yang tersimpan di bawah lengan bajuku".

Mendapatkan jawaban yang lugu, polos, dan JUJUR, Qais pun keheranan.
Sebab selama bertahun-tarhun merampok  ia belum pernah menjumpai orang sejujur pemuda Abdul Qadir.

Kemudian Qais menyuruh anak buahnya untuk memotong lengan bajunya dan memang benar ditemukanlah uang 40 dirham.

"Wahai pemuda, mengapa engkau begitu mudahnya menyebutkan barang  berhargamu, padahal engkau tau kami hendak merampasnya," tanya Qais.

Abdul Qadir menjawab : "Aku telah berjanji kepada ibuku akan meninggalkan ucapan dusta, berbohong dan akan selalu berkata jujur kapanpun dan dimanapun".

Ma Sha Allah...
Berkat kepolosan dan kejujurannya, Qais pun menjadi luluh hatinya dan bertaubat laly mendalami ilmu agama dengan berguru kepada Syeikh Abdul Qadir Jaelani.




*Disadur dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar