Rabu, 09 Juli 2014

Icha

"Mungkin... Inilah saatnya...cinta pada jumpa pertama.... bla bla blaaaaaa......."

Sebuah lagu dari salah satu boyband anak memenuhi seisi ruang kelas Nabila. Belum lagi beberapa teman Nabila sibuk memainkan hp dan berfoto-foto dengan gaya centil. Sementara itu Nabila berjalan dengan pelan-pelan sembari memeluk mushaf Syaamil Quran menuju ke dalam kelas.

"Hai Nabila, kok kamu bawa Alquran? Lihat nih hape baru aku penuh dengan koleksi lagu dari grup idola remaja Indonesia. Kamu kuno sekali Nabila, ketinggalan zaman. Kata Icha tiba-tiba menghampiri Nabila dan dengan sombongnya memamerkan hp baru yang harganya jutaan.
"Iya nih, pelajaran Tahfidz Alquran itu membosankan. Belum lagi qiroaty. Males banget deh aku. Harus baca dengan tartil lah, tajwid yang betul lah...suara yang fasih lah...cereweeeet banget...." Sambung Karin dengan bibir dimonyongkan.

"Icha, Karin... kalian sudah tahu kan kalau kita ini harus mencintai Alquran? Nah, pelajaran tahfidz itu sangat penting karena di dalamnya kita menghafalkan al quran. Apalagi bentar lagi kita akan ujian tahfidz. Kalian nggak takut gagal?" Tanya Nabila.

"Emang gue pikirin getoooo...." Jawab Icha dan Karin serempak.
"Yuk, Cha, kita kabur saja dari kelas Tahfidz hari ini. Gak enak belajar dengan kutu buku dan Alquran seperti Nabila. Nanti kita bisa ikut-ikutan kuno. Bagaimana kalau kita main ke warnet depan sekolah, konfirmasi pertemananku ya...?" Ajak Karin.
"Tapi aku tidak membawa uang, bagaimana membayarnya nanti? Oh iya aku kan juga mau upload foto-foto terbaru biar eksis di facebook sekalian mau download lagu-lagunya grup idolaku. Gak kayak Nabila ini, fb saja tidak punya. Huuuuu..."Kata Icha mengejek Nabila.
"Sudah, ntar aku yang bayarin deh..!" Jawab Karin sambil berjalan menjauhi Nabila dan menggandeng tangan Icha menuju ke warnet.

Nabila hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku kedua temannya tersebut. Diapun akhirnya duduk di bangkunya dan bergabung bersama-sama dengan santri yang lainnya untuk belajar Alquran.

*****************************

Dua jam kemudian, Nabila dan teman-temannya selesai belajar. Saat perjalanan pulang, Nabila mendengar seseorang memanggil namanya.
"Nabila... Nabila... Tolong kami...."
Nabila segera mengenali suara itu. Segera Nabila menuju ke arah datangnya suara tersebut.

"Icha, Karin, kenapa kalian menangis disini?" Nabila kaget melihat mereka meringkuk di bawah pohon sambil menangis.
"Hp Icha ketinggalan di warnet tadi, pas kami kembali kesana hp nya sudah tidak ada..." Jelas Karin dengan mata memerah dan suara terbata-bata.

"Sudah, sudah. Sekarang kalian tahu kan? Hp dan segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak akan pernah abadi. Coba jika kita bisa menjadi penghafal Alquran, akan abadi terus sepanjang masa dan tidak akan hilang seperti hp tadi.. Icha juga tergila-gila dan mengidolakan manusia, idola kita cukuplah Rosulullah." Icha dan Karin hanya bisa diam dan tampak menyesal.
"Sekarang kita pulang bersama-sama yuk, nanti aku bantu menjelaskan kepada Mamanya Icha. In sha Allah Mamanya Icha tidak akan marah kok asal kalian jujur dan berjanji akan lebih giat mempelajari Alquran." Kata Nabila.

Icha dan Karin memeluk Nabila dan meminta maaf kepada Nabila serta berjanji akan mengubah kebiasaan buruk mereka.

Akhirnya mereka bertiga pulang beriringan .
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

0 komentar:

Posting Komentar